Selamat

Selamat datang di Santri Gubrak
Media Santri Nasionalis, Pluralis dan Indonesianis

Sabtu, 29 Oktober 2011

NU Berpotensi Imbangi Gerakan Radikal


Jakarta, Kompas - Nahdlatul Ulama memiliki potensi melakukan gerakan untuk mengimbangi gerakan Islam radikal. Terkait dengan hal itu, NU akan merayakan hari lahirnya yang ke-85 pada 18 Juni 2011, antara lain, dengan menggelar pertemuan para tokoh sufi sedunia (Al Multaqah Sufi Alami).
”Konteksnya, sekarang ini kami memiliki kegelisahan terhadap gerakan Islam kanan yang metamorfosisnya pada gerakan bom bunuh diri di permukaan atau undercover. Jika tidak ada yang melakukan pengereman, gerakan Islam radikal akan makin kuat, ” kata Wakil Ketua Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masduki Baidowi saat berkunjung ke Kompas di Jakarta, Jumat (13/5) petang.
Para pengurus PBNU yang hadir, selain Masduki, juga hadir Enceng Sobirin, Abdul Mun’im DZ (keduanya Wakil Sekretaris Jenderal PBNU), Wakil Ketua Lajnah Ta’rief Wanasr PBNU Adnan Anwar, dan Pemimpin Umum NU Online Anis Ilahi.
Kegiatan untuk merayakan hari lahir NU digelar 16 Juni-18 Juli 2011 akan menampilkan khazanah NU, antara lain kegiatan seminar, menggelar forum bagi aktor-aktor yang berkonflik dan susah dipertemukan di Afganistan.
”Belum ada solusi bagaimana rekonsiliasi nasional Afganistan dibangun, jadi kami memfasilitasi saja. Akan ada tokoh Afganistan yang datang ke Indonesia,” kata Enceng Sobirin.
Juga akan ditampilkan kreasi ekonomi kreatif kalangan NU, seperti pengembangan singkong raksasa di Lampung, juga seni-seni yang bernuansa keagamaan yang hampir punah, seperti Slamet Gundono dengan wayang suketnya, serta pameran foto sejarah NU. Tidak hanya itu, NU juga akan menggelar rapat akbar dengan mengerahkan Banser.
Menurut Enceng Sobirin, NU masih mempunyai potensi untuk melakukan gerakan guna mengimbangi gerakan Islam radikal, serta penguatan jalan damai.
”Pertemuan sufi sedunia ini akan dihadiri para sufi dari 18 negara. Mereka akan berpidato melihat kehidupan. Jalan sufi adalah jalan yang bisa mempertemukan. Sufi dari berbagai agama bisa bertemu pada hari lahir NU nanti,” kata Enceng Sobirin.
Ia menambahkan, NU sekarang ini resah karena ada sesuatu yang sangat sensitif terjadi, yakni perebutan dasar negara.
”Kalau elite selalu bermain api dengan hal ini, pengeroposan birokrasi terjadi dengan kuat melalui korupsi, kekayaan Indonesia diberikan kepada asing, rakyat dimiskinkan, dan ada ketidakadilan struktural, akan muncul radikalisme,” kata Enceng Sobirin. (LOK)

 http://nasional.kompas.com/read/2011/05/14/04101039/NU.Berpotensi.Imbangi.Gerakan.Radikal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar