Selamat

Selamat datang di Santri Gubrak
Media Santri Nasionalis, Pluralis dan Indonesianis

Rabu, 06 Juli 2011

PLURALISME KONSEPSI DARI LANGIT ?


 
" Saudaraku yang di rahmati Allah...
Suatu saat saya di undang ceramah di sekolah pendalaman kitab suci Bilbika  Jakarta, saya katakan pluralisme itu adalah konsepsi langit, sebagai keniscayaan dari konsep Ilahiyah islam dengan I( besar ) dan Islam dengan I( kecil) agar dikenali manusia. Sudah saya duga sebelumnya pasti melahirkan tanya tanya besar. Karena ketika persoalan ini saya sampaikan dalam diskusi bulanan di masjid Almunawar Ciganjur, dalam topik solawat gus dur juga banyak wacana bermunculan. Tetapi tidak menjadi masalah karena justru membuat diskusi menjadi hidup.
    Harus diakui tidak hanya di tanah air ,kehidupan beragama di dunia ini semakin lama semakin kering,dan cenderung ganas. Banyak masjid di bangun, gereja bermunculan ,vihara dimana mana sinagog juga ada dan klenteng tidak ketinggalan, namun kehidupan yang sesungguhnya diatur oleh Allah untuk menjangkau darus salam (Wallahu darus Salam, Allah mengajak kepada umatnya untuk mencapai darul keselamatan dan kedamaian) justru berjalan berbanding berbalkik.
    Agama dijadikan sebagai komoditas dagangan.maka yang muncul adalah klaim klaim kebenaran,tokoh agama bukannya mengajarkan kedamaian serta konsepsi Kasih, tetapi aroganitas keduniaan. Pemuka agama menjadi pengusaha agama,dan komoditas Surga dan neraka sangat laris di perjual belikan dengan harga tanpa ukuran. Agama mewarnai tanah air ini bukan lagi sebagai keramahan Tuhan, Tetapi berubah sebagai alat legitimasi politik,ekonomi dan kekuasaan,sehingga aromannya menjadi tidak sedap lagi.
Logikannya agama yang tumbuh subur haruslah melahirkan bentuk kasih dan ketentraman. Agama yang demikian besar di peluk oleh rakyat ini seharusnya menjadi cahaya terang dalam setiap sendi kehidupan,yang terjadi justru negeri ini adalah biangnya korupsi.
Korea yang tidak mengenal agama dan membebaskan rakyatnya untuk ttidak beragama toh moral negeranya relatif bagus dibanding nusantara ini. Bahkan Cina yang dianggap sebagai negara komunis,nyaris tidak ada korupsi. Demikian pula Jepang yang tidak ada agama, justru menunjukan gerak birokrasi Iman. Seseorang yang ketahuan korupsi atau berbuat salah langsung menunjukan iktikat baiknya,mundur dari jabatan,karena malu. Dan malu itu adalah bunganya Iman.
Bangsa ini jadi melupakan kehidupan yang sudah menjadi prinsip dan komitmen bersama. Hedonisme,dan pengkafiran terjadi dimana mana . Tindakan tolol dan tafsir agama yang keblinger di gunakan untuk menyihir rakyat ini sehingga yang muncul adalah kekerasan ber aroma kebiadaban agama. Bom ada dimana mana. Merusak dengan atas nama agama jadi biasa,dan negara tidak berdaya menghadapinya .
Gus Dur sering menukil sebuah ayat , yang saya beri label ayat kebangsaan  ; " ya ayuhan nas inna kholaqnakum mindzakari wal untsa waja'alnakum syu'uban wa qoba'ila li ta'arofu,inna akromakum indallah atqokum,wahai  manusia Allah menciptakan manusia dari seorang laki laki dan perempuan dan menjadinnya bersuku suku dan berbangsa bangsa, agar saling berhubungan, saling silaturahmi dan berbagi kasih. Sesungguhnya dimata Allah manusia itu sama yang membedakan adalah taqwanya."
Oleh sebab itu Rosul Muhammad SAW bersabda,; khoirun nas anfa'uhum linassebaik baik manusia adalah yang bermanfaat kepada manusia lain. Kenapa nabi tidak menagatakan yang spesifik misalnya denagan Khoirun nas anfa uhum lil muslim atau lil mukmin ?,karena memang Allah sendiri menggariskan konsepsi pluralisme itu dari langit. dalam sebuah ayat Allah berfirman : Walaqod akromna ala bani adam, dan sungguh Aku mengangkat derajad bani Adam.Disini sangat umum tidak menyebut Agama karena memang semua agama itu adalah agama Allah.Semua agama adalah Islam.terlebih agama Samawi  (Yahudi, Nasrani dan Islam) yang bersumber dari agama Ibrahimiah.

Pluralisme
Sayidina Ibrahim sendiri mengatakan,sesungguhnya hidupku,matiku dan semua amalku hanya untuk Allah,aku adalah yang mula mula orang Islam dan bukan orang musyrik. maka konsepsi Islam itu adalah seseorang yang menyerahkan hidup matinya ,amal dan segala peribadatan semata mata untuk Allah.Kepasrahan kepada Allah itu dia sebut taslim,dan orangnya dia sebut Muslim.Maka konsepsi Islam i ( kecil ) adalah seseorang yang memasrahkan diri kepada Allah, melayani sepenuh hatinya,jiwa dan raganya. Oleh sebab itu  menjadi sangat aneh kalau kemudian sama sama mengaku Ibhrahim sebagai bapaknya orang beriman tetapi saling bermusuhan bukan....?
Harus diakui selama ini masih rancu pemasaham pluralisme dan relatifisme. Padahal kedua faham ini sangat berbeda,dan bahkan tidak senyawa sama sekali.Relatifisme adalah pandangan yang menyebutkan semua agama itu benar.Artinya Islam juga benar ,Kristen katholik juga benar,hindu budha benar dan konghucu benar,tanpa batasan.Akibatnya bisa saja penganut faham ini ,hari ini beribadah dengan cara Islam,besoknya dengan cara kristen dan besoknya lagi dengan cara Hindu atau Budha. 
 Sementara itu faham Pluralisme adalah pandangan yang egaliter. Kebenaran adalah jalan Agamanya,meskipun mengakui jalan keslamatan ada juga di luar agamanya.Makna nya seorang Muslim akan tetap mengatakan yang paling benar adalah Islam.Bahwa agama lain mendapatkan porsi hormat dan toleransi. tidak berarti bisa seenaknya berpindah agama.disinilah jalur tawasul tertap mendapatkan kehormatan.Karena menisbikan sang pembawa agama adalah menisbikan Allah yang mengutusnya.
Saudaraku yang di rahmati Allah,suatu saat rosulullah kedatangan Utusan dari negeri Najasi,setelah beberapa saat berbincang sang tamu memohon ijin untuk beribadah dengan cara agamanya yang kristen.Maka rosulullah mempersilahkan untuk beribadah di rumahnya atau di masjid.Betapa indahnya kedamaian ini.Bukan itu saja rosul membangun pondasi pluralisme itu dengan kokoh. beliau melakukan perjanjian yang disebut piagam madinah dengan 47 pasal.
Salah satu pasal nya adalah orang Islam,dan Yahudi,juga Nasrani serta penganut agama shiobiin dan agama penyembah api sepakat saling melindungi.Kalau salah satu umat  terserang musuh dari luar maka akan dihadapi bersama sama.dengana demikian agama agama yang di datangkan sebagai jalan toreqoh menuju kepada Allah berfungsi benar.Bukan sebagai alat penghukum,tetapi sarana penyemaian rasa kasih dan damai.
Bahkan Musa sendiri suatu saat melihat seseorang yang khusu' berdoa dibawah pohon besar,sang pendo'a mengatakan " Ya Allah sekirannya engkau ada di depanku,niscaya akan aku rapikan kumis Mu akan cukur rambaut Mu dan aku potong kuku Mu atau kalau engkau lelah akan aku pijiti agar aku mendapatkan ridlo dan cinta Mu."
Mendengar doa yang nyleneh ini Sayidina Musa menegus dan melarangnya,namun malaikat Jibril mencegah tindakan Nabi Musa ini.seraya berucap " wahai Musa jangan engkau larang orang itu,karena Allah memahami bahasa dan cara beribadah mereka.bukankah syareatmu belum sampai kepadanya.kenapa engkau marah ?
Isa al Masyih jug a pernah di uji Allah dengan datangnya seorang perempuan Samaria yang mengikutinya kemana pergi dan minta di obati penyakit kustannya. Isya semula menolak . "Aku ini di utus untuk domba Israel,bukan untuk mu " katanya dan di jawab oleh perempuan samaria itu denagan mengatakan wahai Yesus,aku tahu Allah menjadiakanmu Talang.Engkaulah pembawa firman dan kebenaran serta jalan menuju bapa Mu." demi mendengar jawab ini Isya lalu mengatakan baik aku sembuhkan dengan munajad kepada Bapa.tetapi sesungguhnya engkau di sembuhkan oleh Imanmu engkau diselamatkan oleh Imanmu.

Kampung Sawah
Di Tanah air ini sesungguhnya ada embriyo pluralaisme sejak ratusan tahun lalu,sebelum Bungkarno dan kawan kawan menuliskan di bawaha cakar garuda,sesanti " Bhineka tunggal Eka tan hana darma Mangruwa",dikampung sawah sudah ada kehidupan yang plural.Ratusan tahun lalu orang betawi kristen dan katholik berdamai dengan Islam.ada gereja ada masjid,oleh sebab itu saya  dan Arswendo Atmowiloto dan Sony kerah ketika diundang seminar disana,sempat mengusulkan kepada kementrian sosial agar di jadiakan situs internasional.Karena tanpa piagam PBB,tanpa piuagam Ibrahim atau Piagam Madinah saudara kita sudah mengaplikan agama yang bernama Kasih di tanah air.
Yang menjadi persoalan sekarang adalah sejauh mana kita ini merasuk agama kita. Ada kisah seoarang pelacur yang iba amelihata seekor anjing kehausan,menggunakan sepatunya untuk mengambil air dan dimunkan ke binatang itu,dan dari sinilah Allah ridlo memberikan surga.demikian pula hanya karena menolong anak kucing yang kedinginan,seorang sufi besar Abubakar asy syibli bertemu dengan Allah.sedangkan hujatul Islam Imam Al Ghozali yang membiarkan seekor lalat meminum tinta yang menempel di penannya hingga kenyang,menjadikan asbab wulu illa llah.lalu kenapa kita musti berantem.Kenapa kita saling memusuhi dan menjatuhkan klaim kafir semena mena. Kalau menolong binatang hina saja mendatangkan keridloan Allah apalagi menolong manusia ?
Kita diciptakan Allah memang beda. dan senantiasa berbeda,maka Allah mengutus setiuap bangsa dengan menurunkan Nabi yang berbeda,ajarannya berbeda tetapi subtansinya sama menaukhidkan  Allah alias agama Tauhid.Padahal menurut mbah Zahid Sulang Kemadu,Allah menurunkan 319 .000 dari Nur Muhammad. (bukan Nabi Muhammad). Nah kalau satu agama beda tafsirpun melahirkan sekte yang tidak sama terus bagaimana denagan 319.000 nabi ?
Maka kata yang baik adalah fastabikhul khoirot,mari berlomba lomba dalam berbuat kebajikan,bukan nama agama yang di unggulkan tetap[i kesalehan sosial,sebagai bentuk aplikasi dari siafata sifat Allah.jadilah manusia Rabbani,yang memandang dengan kacamata Ar Rahman.sehingga engkau layak mendapatkan predikat insan Rabbani,insan Kamil.Manusia bersifat ketuhanan.semoga.




DR KH Nuril Arifin HSN.MBA  
1. Ketua Fokhagama (forum keadilan dan hak azasi umat beragama)
2. Ketua DPP Gus Durian
3. Pengasuh beberapa poesantren
4. Wakil ketua umum DPP Gerakan revolusi Nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar